SUGENG RAWUH DATENG GUBUK ONLINE RAZY SAMUDRA: Blog ini kami sajikan untuk pengunjung, guna saling menambah khazanah keilmuan

Tuesday, December 11, 2012

PESANTREN DI ERA KEKINIAN DAN YANG AKAN DATANG


PESANTREN DI ERA KEKINIAN DAN YANG AKAN DATANG
Study analisis dan wacana di dan untuk
Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro Jawa Timur
Oleh: Ubaidillah al faqir rahmatallah; FAHRU ROZI, M.Pd.I

A.    PENDAHULUAN
Salam silaturohim,  damai salam sejahtera, semoga dan keberkahan allah selalu bersama kita semua.dengan rendah hati sang penulis memohon maghfiroh , rahmat , hidayah , dan taufik-Nya. Sholawat salam Dan berkah Allah semoga senantiasa atas Nabi Muhammad SAW ,keluarga  , sahabat dan para pengikut ajaran ajaranNya.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang pertama dan utama bagi umat islam Indonesia. Yang asli bermuara, lahir dari perut bangsa Indonesia. Pondok pesantren juga menerima dengan lapang adanya perubahan ( jamak taksir bil ziyadah au bin nuqshan; dalam nahwu ) ke arah yang ideal dan relevan di berbagai zaman kehidupanya. Sejenak menengok ke belakang di beberapa tahun silang, tepat nya 1,5 windu ( terhitung mulai tahun 2000 s/d sekarang ), Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro silih berganti mengalami perubahan;peningkatan dan perkembangan yang sangat signifikan. Dari tahun ke tahun, Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro ( yang di dirikan oleh al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah ) ini bertahap , setapak demi setapak membangun pundi pundi unit pendidikanya berikut kutipan piagam departemen agama; (sekarang Kementrian Agama) No: Mm.20/05.00/PP.00.7/168/2002 tentang piagam pendirian pondok pesantren AL FALAH pacul bojonegoro , tanggal surat ; Bojonegoro, 20 februari 2002 , yang menyebutkan PP . AL FALAH didirikan pada tahun 1978 .
Sejarah juga mengungkapkan bahwa sebenarnya Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro itu sebenarnya mulai bermuara sejak tahun 1930, berdasarkan PIAGAM DEPAG N0; Kd.13.22/05/PP.00.8/1812/2005, No statistic: 413.35.22.14.053. dengan tanggal surat ; bojonegoro, 25 agustus 2005 tentang PIAGAM MADRASAH DINIAH AL FALAH dibawah naungan PP.AL FALAH pacul bojonegoro. Berdasarkan factor sejarah yang tercatat di kementrian agama PP.AL FALAH pacul bojonegoro jawa timur sebenarnya sudah terlahir ditahun 1930
Seiring dengan berjalanya waktu, Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro juga menambah unit pendidikanya, baik formal maupun non formal. TPQ AL HASAN pada tahun 1997. Dan SMP unggulan AL FALAH Bojonegoro ini pada tahun 2010. Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro ini sebagai warisan al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah patut kiranya dilestarikan dan di kembangkan oleh generasi penerus perjuangan beliau. Sang penulis ingat kata yang terkutip dalam buku tasawuf modern karya Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), dia mengutip dari buku Nahjul balaghah, kurang lebih begini :
”tada kekayaan yang lebih utama dari pada akal, tiada kepapaan yang lebih menyedihkan dari pada kebodohan, dan tiada warisan yang lebih baik dari pada pendidikan”.
Kata-kata itu menggugah kesadaran kita sebagai salah satu unsur dari pesantren (santri) betapa perjuangan dan warisan yang paling berharga, terbaik dan mahal telah diwariskan kepada generasi penerus belau, anak-anak dan para cucu beliau(bin nasab dan bis sabab : islam ). Untuk bersatu merapatkan baris dalam satu baris AL FALAH.
Nah, satu kata kunci yang harus kita pegang bersama bahwa; ”perubahan itu pasti, dan yang pasti adalah Ketidak pastian“. perubahan itu merupakan bagian dari fenomena  yang yang ada pada sekitar kita , dan itu PASTI,!!. Namun yang tidak mudah di panca indra adalah kepastian akan terjadinya perubahan, kapan waktunya ? Bagaimana perubahanya? Bil ziadah  (dengan tambah) atau bin nuqshan (dengan kurang)? Dan Lain – lain. Yang jelas pula, Pesantren AL FALAH berpedoman pada konsep nahdliyin (Sebutan warga NU), yaitu;
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
“Melestarikan konsep lama yang baik, dan mengambil konsep baru yang lebik baik;relevean”.

Konsep baru boleh diwujudkan dengan satu catatan dengan tanpa menghilang_hanguskan konsep, budaya, dan tatanan social pesantren yang telah ada, karena merupakan kekayaan dari pesantren. Al Falah merupakan pesantren salaf juga telah mengambil konsep baru (take a new concept) walaupun tidak Grand Concept (menurut halayak mayoritas kalangan pendidikan). Karena telah banyak diwujudkan di berbagai pesantren di berbagai daerah yang ada.
Kita sadar bahwa mayoritas santri (99,9%) adalah santri dengan backround pendidikan formal, baik didalam maupun diluar pesantren. Tuntutan lembaga pendidikan formal mereka untuk aktif dalam pembelajaran, baik di dalam maupun diluar kelas mereka. Begitu pula pembelajaran lewat media internet. Internet memberikan keluasaan dan kepuasan bagi manusia untuk mengetahui hal-hal yang diinginkan manusia dengan tanpa batas. Internet juga memberikan dampak positif dan negative bagi manusia, terutama di kalangan pelajar di berbagai tingkatan serta pelaku pendidikan. Jadi apapun itu, jika orientasi santri, dengan tujuan kidmat pesantren, alangkah baiknya AL FALAH juga setepak demi setepak melengkapi sarana tersebut.

B.     PERMASALAHAN
Berdasarkan sedikit keterangan tersebut di atas , muncul sebuah pertanyaan polos dari penulisan sebagai berikut;
1.   Apakah AL FALAH mampu eksis diberbagai zaman?
2.   Bagaimana idealnya AL FALAH di era sekarang dan yang akan dating?
3.   Bagaimana pula cara AL FALAH menyikapi dan bertindak untuk kelangsungan kehidupanya?

C.    PEMBAHASAN MASALAH
Pesantren merupakan tempat para santri bermukim dan belajar didalamnya. System belajar kelompok besar ini bernuansa bagai satu kesatuan keluarga yang harmonis dan saling membutuhkan antara  satu dengan yang lainnya. Sebagian berkata, kata santri diambil dari “san” yaitu Pesan, dan “tri” adalah tiga. Yaitu tiga pesan yang sayogyanya dijaga dan dilestarikan, tiga pesan tersebut adalah Iman, Islam dan Ihsan (lihat kitab hadits Arbain Nawawi, urutan hadits yang kedua, HR. Imam Muslim). Kita tinjau sebagian sample pesantren besar di Jawa Timur, missal Darul Ulum Jombang tatkala mendirikan universitas, konsep Iman, Islam dan Ihsan terwujud dalam Kepesantrenan, Kethoriqahan, dan Keuniversitasan. Nur Cholis Madjid (kerap disapa dengan Cak Nur) mencuatkan tiga konsep tersebut dalam doktrin ke Islaman, KeIlmuan, dan KeIndonesiaan. Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al Ghazali menyebutkan dalam konsep Syari’at, Thariqat dan Hakikat (dapat dibaca di kitab Minhajul Abidin karya Imam al Ghazali), Nasution menyebutkan dalam Proses, Sarana dan Tujuan. Dan lain sebagainya.
Come back to ma’had al Falah; dengan rumusan masalah penulis yang polos:
1.   Apakah AL FALAH mampu eksis diberbagai zaman? INSYA ALLAH, dan HARUS,!!
Landasan religious penamaan AL FALAH pada pesantren yang didirikan oleh al Syaikh al Hajj Masyhudi Hasan rahimahullah berdasarkan redaksi teks al Qur’an surat al Mu’minun ayat 1 – 8 dan QS al Mujadalah ayat 11. Selain itu, aktualisasi konsep  المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح diberbagai ruang dan waktu dimana al Falah membutuhkannya.

2.   Bagaimana idealnya AL FALAH di era sekarang dan yang akan datang?
Islam merupakan agama yang paling benar dan diakui oleh Allah swt. Islam juga merupakan rahmat bagi seluruh alam. Islam juga mampu memberikan sumbangsih peradaban dunia lewat ilmu pengetahuan umum dan agama (tela’ah Babylon; Mesir dilembah sungai Nil, Abbasiyah di Baghdad, Umayah di Spanyol).
Dunia Islam terlebih Ahlussunnah Wal Jama’ah tidak dapat mengelak dari perkembangan zaman, begitu pula dengan dunia pesantren. Muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah sayogyanya dapat menyatukan dua titik ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan Agama dan Umum, jadi tidak terkesan adanya dikotomi pendidikan. Integrasi IMTAQ dengan IPTEKS merupakan jawaban Pendidikan Islam di era kekinian dan yang akan datang.
Begitu pula dengan pesantren (dalam hal ini penulis menyudut titikan pada PP.AL FALAH), para santri harus berusaha dan do’a, belajar dan berjuang dalam rangka menyatu_padukan ilmu pengetahuan Umum dan Agama. Dikarenakan, memang tiada buruk jika dikatakan Ilmu Umum terkesan untuk urusan dunia saja, dan Agama untuk akhirat. Namun, kalau kita pahami bahwa Dunia sebagai sarana Akhirat, alangkah indahnya jika pesantren dapat memadukan kedua ilmu pengetahuan tersebut.

3.   Bagaimana pula cara AL FALAH menyikapi dan bertindak untuk kelangsungan kehidupanya?
Berdassarkan uraian tersebut, kiranya dapat direnungi dan diwujudkan bersama, dengan:
a.       Paling utama dan Pertama; Melestarikan tatanan Sosio Cultur pesantren yang telah dirintis dan dibangun oleh al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah.
b.      Reaktualisasi nilai – nilai yang telah diberikan oleh al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah.
c.       Menambah daya sokong berupa soko;tiang pendidikan AL FALAH (alhamdulillah telah lahir SMP Unggulan AL FALAH, semoga dikemudian SMA dan PT), guna setapak demi setapak partisipasi membangun peradaban Islam yang Unggul dikancah local, nasional maupun internasional.
d.      Menguatkan sektor riil dari berbagai macam pelayanan santri, alumni dan masyarakat Islam luas (al Hamdulillah KOPONTREN al Falah dengan nama “Hadza Fadhlun Minallah” kembali bangkit, Habiballah dan el Falahi; keduanya nama Group Sholawat Ponpes AL FALAH Pacul Bojonegoro telah bermuara sejak tahun 2010 kemaren, dan lain – lain).

Hal tersebut kiranya dapat terwujud dengan;
1.      Rekonsolidasi internal keluarga ndalem, pengurus, alumni dalam rangka menyatukan visi, misi, Tujuan dan orientasi Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro kedepan.
2.      Mengedapkan disiplin keilmuan diberbagai cabang ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan agama (Fiqh, Gramatikal;nahwu_shorf, akhlaq, Tauhid, al Qur’an, dll).
3.      Mengedapankan amal sholeh sesuai dengan profesi nya secara profesional.
4.      Komitmen, akuntabel dan kredibel dalam menjalankan tugas.
5.      Dan lain – lain (sesuai pemikiran kontributif sang pembaca)

D.    KESIMPULAN
Pesantren merupakan tempat para santri bermukim dan belajar didalamnya. System belajar kelompok besar ini bernuansa bagai satu kesatuan keluarga yang harmonis dan saling membutuhkan antara  satu dengan yang lainnya. Sedikit uraian dari penulis tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa pentingnya kerjasama dari beberapa elemen atau pihak – pihak yang ada, dalam rangka:
1.    Menjaga, melestarikan, meningkatkan dan mengembangkan Pondok Pesantren AL FALAH Pacul Bojonegoro Jawa Timur disetiap sector riil yang ada dan dapat dijangkau olehnya.
2.    Menguatkan nilai – nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah di berbagai dinamika kehidupan social dan agama.
3.    Memantapkan produk pendidikan Islam, guna layak pakai di halayak. (nafa’ana Allahu bih wa bi ‘ulumihi…).
4.    Penguatan tali silaturrahim antara pengurus, alumni dan keluarga ndalem.
5.    Menanamkan kesadaran santri, pengurus, dan alumni akan selalu mewujudkan kata “APA YANG DAPAT KITA BERIKAN UNTUK AL FALAH” bukan hanya “APA YANG DAPAT KITA AMBIL DARI AL FALAH”.

E.     PENUTUP
Dengan kerendahan hati dan merasa selalu ingin berlayar disamudra al Falah serta mencoba memberanikan diri (tasyajja’a) untuk mengeluarkan sedikit pemikiran tersebut, semoga di Ridloi Allah swt. Deretan huruf dalam sebuah kata, kalimat dan paragraph yang dirasa amburadul nan kurang tertata rapi tersebut, merupakan keterbatasan analisa dan pemikiran dari sang penulis selama 1,5 windu ini. Jauh bila dibandingkan dengan kehebatan pemikiran generasi sebelum penulis dipesantrenkan di al Falah.
Tiada jadi apa kita sekarang dan yang akan datang tanpa adanya pengajaran dari seorang guru/ustadz/kyai/dewan pengasuh /gus (putra kyai), istilah keren nya “NO TEACHER NO EDUCATION”. Tiada guna kita walau pandai bagai “Pinter Graji Angin” (kalam yang sering didawuhke syaikhina) dengan tanpa adanya tawadlu’, khikmad dan akhlaq.
Dan semoga putra – putri dan cucu – cucu dari al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah dapat meneruskan estafet beliau dengan kesabaran, keikhlasan, ketekunan dan keuletan. Begitu pula penulis selalu berharap diakui sebagai anak didik dari al Falah yang senantiasa berharap manfa’at_berkah ilmu darinya. Banyak kenangan indah dari al Syaikh al Haajj KH. Masyhudi Hasan rahimahullah yang dapat dirasakan oleh seluruh warga Pondok Pesantren al Falah Pacul Bojonegoro Jawa Timur dimanapun berada. Dan semoga semua itu dapat menghantarkan kita semua pada jalan menuju keridlaan Allah swt. Amien..

Wallahu a’lam bis Showab


Pendukung Bacaan :

1.      Al Ghazali, Bidayatu al Hidayah, Thoha Putra, Semarang.
2.      _________, Ihya’u Ulumi al Dien, Thoha Putra, Semarang.
3.      Al Qur’anul Karim..
4.      Bunga Rampai Pesantren
5.      Fadjar Malik, A, H., Visi Pembaharuan Pendidikan Islam, LP3NI, Jakarta, th. 1998.
6.      HAMKA, Tasawwuf Modern,
7.      Mas’ud Ibnu, H., Drs dan Paryono Joko, Drs, Ilmu Alamiyah Dasar, Putaka Setia, Bandung, th. 1998.
8.      Nurhakim Moh, M.A., Drs, Islam; Doktrin, Pemikiran dan Realitas Historis, UMM Pers, Malang, th. 1998.
9.      Tafsir Ahmad, Dr,.Prof., Filsafat Pendidikan Islam, Rosda, Bandung, th. 2010
10.  Tafsir Ahmad, Dr,.Prof., Filsafat Umum, Rosda, Bandung, th. 2000.
11.  Dll. 


0 komentar: