SUGENG RAWUH DATENG GUBUK ONLINE RAZY SAMUDRA: Blog ini kami sajikan untuk pengunjung, guna saling menambah khazanah keilmuan

Wednesday, April 22, 2015

HADROH DALAM ISHARI SENI ATAU IBADAH ?



HADROH DALAM ISHARI
SENI ATAU IBADAH ?.

BAB I
MUQODDIMAH

ISHARI merupakan Organisasi social keagamaan yang menjalankan Thoriqoh atau amalan Mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW yang bermuasal dari kumpulan (Jam’iyah) pembacaan kitab Maulid Syarofu Al anam karangan As Syekh Ibnu Jauzii atau Al Imam Ibnu Qosim Al hariri (keterangan kitab fathus Somadi al Alim karangan Syekh Nawawi bin Umar Al bantani) yang diiringi tabuhan  rebana Hadroh dengan tambahan bacaan Sholawat yang berfungsi sebagai jawaban yang saling bersahutan dengan disertai gerakan roddad dan lantunan Syair yang telah ditentukan oleh para pendiri Jam’iyyah ini. Bahkan tatacara pelaksanaan tersebut menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa diubah kecuali oleh para Guru Mursyid,(dalam ISHARI dikenal dengan sebutan Guru Hadi / Badal Hadi) melalui mekanisme Bimbingan, hal ini dilaksanakan agar amaliyah dzikir dan Sholawat yang dilantunkan tetap otentik dan memiliki sanad atau sambungan dari Pewaris Agama Islam (para Ulama) sampai dengan kepada pembawa Agama Islam ini yaitu baginda Nabi Muhammad SAW.
Jam’iyyah Hadroh ini didirikan Oleh Hadrotus Syeikh KH. ABDURROKHIM Bin ABDUL HADI di Pasuruan sekitar  tahun 1918 – an.dan beliau wafat di Pasuruan Pada Bulan Dzul Qo’dah Tahun 1372 H / 1952 M dan dimakamkan di Pemakaman Belakang Masjid Jami’ Al –Anwar Kota Pasuruan.

Kata Hadroh itu sendiri secara bahasa mengandung dua makna yaitu :
a)     Hadroh dengan makna Hadir atau datang yaitu dimaksudkan bahwa Jam’iyyah Hadroh ini adalah sebuah kumpulan kesenian Rebana yang berisi bacaan Sholawat dan sanjungan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dengan tujuan menghadirkan Rosululloh Baik melalui pengertian Dhohir atau Pengertian Ma’nawi yang artinya diharapkan Prilaku Anggota Jam’iyyah ini menjadi baik karena tertanam kehadiran luhurnya Akhlaq Rosulillah SAW dalam kehidupan sehari-hari sebagai akibat dari pengaruh Bacaan yang dibaca.
b)     Hadroh dengan makna datang mendekat kepada/ kepangkuan/ keharibaan yang mulya, artinya bahwa Jam’iyyah Hadroh ini adalah sebuah kumpulan Ibadah Bacaan Sholawat, pujian, Dzikir yang dipersembahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai refleksi dari rasa Syukur karna kita semua ditakdirkan oleh Alloh menjadi Ummat Beliau yang berpredikat sebaik – baik Ummat ( Khoirul Umam ).

Sedangkan menurut istilah, Hadroh adalah kumpulan bait bait Syair yang memuat pujian dan atau sanjungan terhadap seseorang. Pengertian tersebut sama artinya dengan kata  Qosidah dan kata Nasyid.(Menurut penuturan Al Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf Pasuruan).
Namun sekarang kata Hadroh oleh orang jawa (Indonesia) lazim diartikan sebagai sebutan alat rebana (Terbang, Bahasa Jawa dan Duff , bahasa Arab). Hal ini mungkin dikarenakan pada setiap kegiatan pembacaan Kitab Hadroh kerap diiringi dengan tabuhan rebana.
Dilingkungan Jami’yyah Hadroh ada yang memahami bahwa kata Hadroh diambil dari kalimat Hadromaut yaitu nama sebuah kota di Negara Yaman Bagian selatan yang terkenal dengan sebutan Kotanya para Waliyulloh, yang berarti bahwa Jam’iyyah Hadroh ini adalah  Kesenian yang bernuansa Ibadah yang bemula dan berasal dari kota tersebut.
Memahami dari pengertian kata Hadroh yang terakhir, maka muncul pertanyaan ”dari mana sebetulnya Hadroh ini berasal ?, dan siapa yang berjasa membawanya ke tanah Jawa ?

0 komentar: