SUGENG RAWUH DATENG GUBUK ONLINE RAZY SAMUDRA: Blog ini kami sajikan untuk pengunjung, guna saling menambah khazanah keilmuan

Wednesday, April 22, 2015

HAKIKAT (HADROH) ISHARI



HAKIKAT (HADROH) ISHARI

Sejak Jam’iyyah HADROH menjadi Organisasi ISHARI dan dalam perjalanannya yang mengalami perubahan posisi di NU ada hal yang terlupakan dan cenderung akan menjadi hilang apabila hal tersebut tidak dilakukan revitalisasi atau mengembalikan kembali urgensi dari pada hakikat,maksud dan tujuan dari kumpulan ini. Dan diitilik dari berbagai sudut pandang maka hakikat Hadroh ISHARI Saat Ini harus dicermati dari dua Sudut pandang yaitu :
1.   ISHARI sebagai Jam’iyyah Ubudiyyah dengan nuansa seni yang berasal dari Jam’iyyah Hadroh yaitu Kumpulan Pengamalan Toriqoh Mahabbah Rosul yang tatacara dan pelaksanaannya harus selalu terbimbing dari Mursyid (Majlis hadi yang terdiri dari Guru Hadi dan Guru Badal Hadi). Hal ini penting, demi menjaga Amaliyah dalam ISHARI tetap otentik dan bersanad sampai kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan tetap dalam koridor hukum Islam Ahlussunnah Wal jamaah.
2.   ISHARI sebagai Jam’iyah Ijtimaiyyah Islamiyyah (Organisasi Sosial keagamaan) yang kelahirannya di bidani oleh para Ulama NU atas seijin Majlis hadi maka ISHARI harus mampu membuat Peraturan, manajemen, dan penataan Organisasi dengan mengakomodir berbagai usulan jama’ah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai serta prinsip beribadah.

Pertama, sebagai Jam’iyyah Ubudiyyah dengan nuansa seni yang mengamalkan Thoriqoh Mahabbah Rosu.l maka yang perlu di revitalisasi urgensinya adalah :
a.      Nilai setiap Ibadah ada pada Niat, oleh karena itu setiap akan melaksanakan acara ISHARI harus dimulai dengan Niat.  Dan dikerjakan dengan hati yang khusyu’ serta tulus karena Alloh dan berharap Syafaat dari Rosulillah SAW.
b.      Setiap Amalan yang dibaca serta tatacaranya harus terbimbing oleh Guru agar tidak melenceng jauh dari keasliannya dan tetap memiliki mata rantai sanad yang jelas.
c.      Mendalami dan membuka tabir makna filosofis dari setiap amalan yang tekandung didalam Hadroh seperti pemahaman makna lafadz Sholawat, Roddad (Gerakan tarian, Keplok tangan, suara kecil merintih) serta makna filosofis bunyi rebana yang bermacam macam nama dan model iramanya agar memahami maksud dan tujuan hal tersebut.
d.      Memahami aspek hukum Fiqih terkait setiap tatacara dalam Hadroh agar tidak bergeseser dari Hukum Islam Ahlis Sunnah wal jamaah.
e.      Menjaga Akhlaqul karimah baik kepada Guru,  kepada sesame jamaah, terutama pada saat melaksanakan tugas Hadroh, karna pada dasarnya sholawat Hadroh adalah upaya membersihkan hati dari berbagai penyakit hati dan berharap kehadiran Rosulillah SAW, oleh karenya maka sungguh teramat jauh dari tujuan apabila bersholawat sambil bergurau atau melakukan kegiatan lain yang dilarang oleh Agama

Kedua, sebagai Jam’iyah Ijtimaiyyah Islamiyyah (Organisasi Sosial keagamaan) maka yang harus menjadi titik perbaikan adalah :
a.      Pembuatan Aturan baru yang Akomodif terhadap kepentingan Jam’iyyah dan Jama’ah.
b.      Perencanaan Program kerja yang berkesinambungan antara Program kerja Majlis hadi dan majlis Tanfidzi.
c.      Penataan strukturisasi organisasi dengan memadukan Unsur tatacara Thoriqoh dan manajemen organisasi.
d.      Mengupayakan terobosan penggalian dana sebagai upaya penguatan operasional organisasi.

0 komentar: